Monday, 9 April 2012

Gaspésie




Di Cap-Chat untuk pameran photo Pak Carl bertemakan Indonesia
Gaspésie (nama resmi), atau Gaspé Peninsula atau Gaspé, adalah semenanjung di sepanjang pantai selatan Sungai Saint Lawrence di Quebec, Kanada, memperluas ke Teluk Saint Lawrence.
Hal ini terpisah dari New Brunswick di sisi selatan oleh Baie des Chaleurs (Chaleur Bay) dan Sungai Restigouche.



Mr. Guy Lavigueur & Mr. Carl Valiquet mempunyai pameran photo bersama di Cap-Chat.
Photo by : Andan
 Nama "Gaspé" mungkin berasal dari kata Mi'kmaq gespeg berarti "tanah terakhir ".
Namun, "Gaspé" bukan mungkin mutasi dari kata Basque "Gerizpe" yang berarti "tempat tinggal”. Daerah Semenanjung Gaspe, pada 30.341 kilometer persegi. Populasi adalah sekitar 100.000 jiwa.

Gaspé mengklaim, gelar "Cradle of Perancis-Kanada", karena pada tanggal 24 Juli 1534, Jacques Cartier berhenti di teluk setelah kehilangan jangkar selama badai dan secara resmi menguasai daerah tersebut dengan menanam sebuah kayu  salib dengan mantel raja dan mengucapkan kalimat Vive le Roi de Perancis (yang berarti "Hidup Raja Perancis"). Disana Cartier bertemu suku asli yang disebut sebagai wilayah Honguedo, mungkin arti kata Mi'kmaq adalah "tempat pertemuan".

Paspebiac
Gaspé pertama kali didirikan pada tahun 1855. Dari 1861-1866, Sekitar 40 sampai 50 kapal Eropa bersandar setiap tahunnya, banyak negara membuka konsulat di Gaspé, termasuk Italia, Amerika Serikat, Brasil, Portugal, dan Norwegia. Di tahun 1911, Sekarang ke Gaspé bisa ditempuh dengan kereta api dan bus.
Andan & Phare  Cap-Des-Rosiers
Tapi ambisi kota ini untuk menjadi pelayaran internasional dan pusat transportasi berakhir dengan semakin pentingnya pelabuhan Montreal dan Halifax.
(beberapa sumber di ambil dari wikipedia)
menikmati kesejukan di Gaspé.

Percé
Pantai utara yang didominasi tebing di sepanjang semenanjung Sungai St Lawrence  Cap Gaspé, menjorok ke Teluk St Lawrence, adalah titik paling timur semenanjung.. Perce Rock (atau Rocher Perce),

Rocher Percé.
Photo by Andan

Sebuah pulau  seperti batu besar yang memmiliki sebuah lengkungan alami yang menjadi simbol dari Gaspésie itu sendiri. letaknya hanya lepas pantai dari ujung timur semenanjung. Seperti halnya Bali hampir sama memakai Tanah lot sebagai simbol untuk pariwisatanya. Sama2 mempunyai karang bolong. Hanya perbedaannya kalau di Bali selalu hangat oleh sinar matahari kalo di Rocher Perce sangat dingin meskipun di musim panas.

Rocher Percé.
Photo by Andan
Kawasan itu dalam tanah air tradisional masyarakat Mi'kmaq, yang disebut Sigsôg tempat ("bebatuan terjal" atau "tebing") dan Pelseg ("tempat memancing"). Pada 1603, Samuel de Champlain mengunjungi beberapa daerah dan batu yang terkenal diberi nama Isle Percée ("Pulau Piercee"). Selama abad ke-17, tempat itu digunakan sebagai persinggahan terutama untuk kapal yang akan bepergian ke Quebec.


Rocher Percé.
Photo by Andan

Digunakan sebagai pusat nelayan musiman selama era baru. Pemukiman permanen dimulai pada awal abad ke 19 dengan kedatangan Irlandia, Perancis Kanada, dan Jerseynatives.

Paspebiac

Pada tahun 1801 Paroki Saint-Michel-de-Perce didirikan Perce menjadi lokasi penangkapan ikan yang paling penting di Semenanjung Gaspé 




Phare  Cap-Des-Rosiers
  
Phare Cap-Des-Rosiers



La Martre Lighthouse.
By Andan


Menjumpai beberapa mercusuar atau yang disebut Light House di Gaspésie, yang sampai sekarang masih digunakan keberadaannya.

La Martre Lighthouse.
By Andan


Seperti di Dunia Khayal pemandangan ini yang menambah keindahan yang tak terlupakan dalam kenangan saya selama berkunjung di negeri maple sirup ini.


Photo diambil dari Turquoiz cafe.
photo by: Andan


Turquoiz cafe di La Martre adalah tempat yang sangat indah dengan pemandangan laut didepan ditambah dengan mercusuar berwarna merah yang sangat mengagumkan dan pemandangan pegunungan di belakang penginapaan ini. Pemiliknya seorang seniman lukis nama nya Marie Alexandrine Hudon dan suaminya Jean-Jacques Élie sebagai photographer.
Teman-teman bisa mengetahui lebih tentang lighthouse merah ini di link : La Martre Light house sudah diterjemahkan oleh omm Google kok.


Selama perjalanan kita di Gaspe dalam acara “Rencontres Internationales de la photographie en Gaspésie”
Pameran Photographi yang mengusung tema " INDONESIA". Saya merasa bangga bisa hadir di acara ini dan mempromosikan Indonesia-ku lewat buah karya dari Mr. Carl Valiquet yang sangat menawan. Dan tak lupa pula dalam acara ini pihak penyelenggara meminta untuk memutar film yang Mr. Carl Valiquet dan saya buat. film ini tentang Pekerja keras masyarakat Indonesia yang tersebar di beberapa daerah. Antara lain Sumbawa, Bali, Madura, Jawa, Flores, Sumba, Lombok, dan Sulawesi.

Photo dari Carl Valiquet untuk pameran photo di Cap-Chat.



Pengunjung yang sedang menikmati pameran photo Carl Valiquet di Cap-Chat.



Film ini adalah sebuah perpaduan antara photography dan film yang dikemas menjadi sebuah karya yang membuat kita tidak lupa untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan yang maha esa. Karena mereka semualah, apa yang kita butuhkan tersedia di atas meja kita. Contohnya Garam, yang selalu kita perlukan untuk perasa di dalam hidangan dan untuk apa saja. 

Penayangan film Day In. Day Out di Cap-Chat. Mendapatkan respon yang sangat mengesankan dari para penonton.

Dibawah ini adalah cuplikan dari film Day In. Day Out.

 



Photo anak-anak dari Bali di upacara potong gigi, untuk pameran photo di Cap-Chat.



Kota Murdochville, sekitar 660 meter (2.170 kaki) di atas permukaan laut. Disini terdapat

Kincir angin di Cap-Chat.

beberapa turbin angin ( kincir angin) bila berputar bersama-sama akan menghasilkan listrik dengan kapasitas yang sangat besar.


 
PEMANDANGAN DI SEPUTAR GASPÉSIE:
Beberapa Photo yang sempat kita abadikan selama perjalanan mengelilingi Gaspésie. Saya sangat terpukau dengan keindahan disini. Rasanya saya tidak mau pulang lagi ke Indonesia setelah menikmati keindahan kota-kota di Canada.

Pemandangan di Point-à-la-Garde.


Sekitar Donnacona


Rocher Percé


Padang bunga Canola di Notre Dame du Portage

Di Gaspe dengan photograph yang diambil oleh Benoit Aquin.

Di St. Simon kota yang indah






Pemandangan di Grande vallee
by Andan



Pemandangan di Cacouna





jalan-jalan di senja hari sambil menikmati keindahan pelabuhan di Matane.


Marsoui



Cap-Des-Rosiers




Notre Dame du Portage

Please visit my other blog about MOMENT PRODUCT http://andani-moment4infinity-8144265.blogspot.com/







No comments:

Post a Comment